Polije dan Balai Bahasa Jatim Perkuat Kerja Sama Pengembangan Bahasa dan Sastra

Politeknik Negeri Jember (Polije) menerima kunjungan resmi dari Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur pada Selasa (06/08), dalam rangka mempererat kerja sama di bidang pengembangan, pembinaan, dan perlindungan bahasa dan sastra, serta pelaksanaan program magang mahasiswa.

Kunjungan tersebut dipimpin langsung oleh Dr. Puji Retno Hardiningtyas, S.S., M.Hum., Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur, yang menegaskan pentingnya sinergi antara lembaganya dengan institusi pendidikan tinggi untuk memperkuat literasi kebahasaan secara menyeluruh.

“Kunjungan ini bertujuan untuk mempererat silaturahmi dan menindaklanjuti kerja sama antara Polije dan Balai Bahasa Jawa Timur, khususnya dalam mendukung pelaksanaan program magang mahasiswa serta pengembangan dan perlindungan bahasa dan sastra,” jelas Dr. Puji.

Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur sendiri merupakan unit pelaksana teknis dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa di bawah naungan Kementerian Pendidikan, yang memiliki mandat strategis dalam pelestarian dan pemasyarakatan bahasa. Lembaga ini secara aktif menjalin kolaborasi dengan berbagai perguruan tinggi di wilayahnya, termasuk Polije, untuk memperluas jangkauan program-program literasi dan pelatihan kebahasaan.

Dalam sambutannya, Agung Wahyono, S.P., M.Si., Ph.D., selaku Wakil Direktur Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Sistem Informasi Polije, menyampaikan bahwa pertemuan ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat kolaborasi lintas kelembagaan, terutama dalam penguatan kompetensi kebahasaan sivitas akademika.

“UPA Bahasa Polije saat ini telah menjadi penyelenggara resmi tes TOEIC dan aktif menerima mahasiswa asing baik melalui program Darmasiswa maupun jalur reguler. Kondisi ini mendorong kami untuk terus meningkatkan kapasitas dosen, khususnya yang memiliki sertifikasi pengajar BIPA,” terang Agung Wahyono.

Lebih lanjut, ia menyoroti pentingnya peningkatan literasi bahasa Indonesia di kalangan mahasiswa. Masih banyak ditemukan kendala dalam penulisan akademik, mulai dari kesalahan tanda baca hingga kelemahan struktur paragraf. Menurutnya, uji kemahiran berbahasa Indonesia (UKBI) perlu dijadikan sebagai salah satu prasyarat akademik guna menjamin kualitas karya ilmiah mahasiswa.

“Kami menyambut baik kerja sama dengan Balai Bahasa Jawa Timur, dan berharap sinergi ini terus berkembang dalam mendukung mutu pendidikan, pelestarian bahasa, serta peningkatan kompetensi berbahasa Indonesia yang baik dan benar,” tambahnya.

Pertemuan ini juga menjadi wadah pertukaran ide untuk menjajaki berbagai program unggulan dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, termasuk peluang pelatihan BIPA, penyelenggaraan UKBI di lingkungan Polije, serta penguatan literasi multibahasa di era global.

Dengan terjalinnya kolaborasi berkelanjutan antara Polije dan Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur, diharapkan akan lahir lebih banyak program strategis yang berkontribusi nyata terhadap pembangunan sumber daya manusia yang literat, kritis, dan berbudaya bahasa.

Refresh halaman ini jika komentar tidak tampil